Banyak orang bilang masa SMA adalah masa yang paling indah dalam
kehidupan usia muda. Semua pengalaman baru dan keisengan seringkali
muncul di waktu SMA. Mungkin saja yang menjadikan masa SMA menjadi
begitu berkesan untuk dikenang adalah kebersamaan serta pengalaman baru
dalam proses pendewasaan yang membawa kita kepada pribadi saat ini.
Mulai dari menyontek, membolos, hingga hal hal lain yang dilakukan
secara bersama, dimana hal hal tersebut belum tentu bisa didapatkan di
masa masa berikutnya.
“KRINGGG… KRINGGG…. KRINGGGG….!!!!!!!!”
Bel sekolah berbunyi dengan lantangnya, waktu menunjukkan pukul 13.45
WIB pertanda kegiatan sekolah sudah berakhir. Semua siswa berhamburan
keluar dari dalam kelasnya, suasana di salah satu SMA di Bekasi itu
sangat ramai, banyak siswa memadati parkiran motor mereka hendak pulang
kerumah, ada juga yang masih duduk duduk didepan kelas memanfaatkan
waktu untuk saling mengobrol dengan teman. Namun lain halnya dengan para
siswa Kelas XII (dulu kelas III SMA), mereka harus mengikuti jam
tambahan dari sekolah terlebih dahulu sebagai bentuk persiapan
menghadapi Ujian Nasional. Disela sela 15 menit waktu istirahat sebelum
jam jam tambahan dimulai, Cecil memanggil Neta yang sedang berjalan ke
Koperasi untuk mengambil fotokopian materi pelajaran.
“Netaaaa… Siniiiii….!!!” Teriak Cecil pada Neta, dan seketika itu Neta berbalik dan berjalan menghampiri sahabatnya.
“Kenapa Cil, teriak teriak gitu manggil gue…?? Eh bentar… ini kenapa lo
malah nenteng tas gini?? Hari ini kan ada jam tambahan..??” Tanya Neta
dengan heran, melihat Cecil yang sedang membawa tas slempang branded
miliknya.
“Eh, iya Net… gue mau bolos dulu jam tambahan…” jawab Cecil dengan singkat.
“Hah?? Kenapa emang?? Bukannya tadi dikelas ga ada tanda2 lo mau bolos jam tambahan??”
“Iyaaa beb, barusan si Miko sms gue kalo dia pulang kerumah katanya sih
kangen sama gue, jadi dia bela belain balik dari Bandung buat ketemu
sama gue…” Cecil mecoba menjelaskan pada Neta.
“Buseeet dah.... kenapa ga ntar malem apa besok aja sih ketemunya?? Trus
nanti gue pulangnya nebeng siapa dong? Huuuufff..” Neta menggerutu,
karena biasanya ia pulang selalu nebeng motor bareng sahabatnya itu.
“Nah itu beb yang gue mau omongin sama lo… sorry banget ya, soalnya Miko
malem ini juga harus balik lagi ke Bandung, jadi gue cuma bisa ketemu
sama dia siang ini juga. Emmm, lo pulangnya minta dijemput bokap lo aja
deh… gimana??”
“Huuufff… gini nih orang kalo udah ama cowoknya trus lupa deh sama
temennya… hmmm. Ya udah deh tar gue telpon bokap gue..” jawab Neta
dengan cemberut.
“Hehehe… jangan gitu dong beb, makanya lo tu cari cowok lagi, ga capek
apa ngejomblo dari semester kemarin… “ Ledek Cecil, sembari memeluk
sahabatnya yang sedang cemberut itu.Seketika itu Cecil pergi
meninggalkan sekolahnya dengan diam diam supaya tidak ketahuan guru
kalau dia membolos jam tambahan.
Waktu menunjukan pukul 15.00 WIB, pertanda jam tambahan hari Selasa
sudah selesai. Dengan pandangan mata yang kurang fresh dan tampak
kelelahan, para siswa keluar dari dalam kelasnya menuju parkiran motor
untuk segera pulang dan berisitirahat dirumah. Namun Neta tampak sedang
sibuk menelpon didepan kelasnya, ia menelpon ayahnya yang sedang
dikantor. Berkali kali ia menelpon namun tidak diangkat, hingga akhirnya
ia mengirim pesan singkat kepada ayahnya untuk minta dijemput
disekolah. Beberapa saat kemudian ayah membalas pesan singkatnya.
“Mf sayang,,papa lagi meeting sama klien,,jd br bs jemputnya jam 5 nti,,gmn gpp?”
Dengan perasaan yang tidak karuan, akhirnya Neta terpaksa harus menunggu
ayahnya sampai jam 5 sore, memang hanya itu satu satunya jalan agar
bisa pulang kerumah. Tak henti hentinya Neta menggerutu dalam hati.
Ditengah kegalauan hatinya, tiba tiba ada seorang cowok tinggi yang
sedang berjalan menenteng tas ransel menuju ke arah parkiran motor.
Parkiran motor sekolah mereka letaknya tepat disamping kelas Cecil dan
Neta. Cowok itu mendadak menghentikan langkahnya didepan Neta yang
sedang duduk menunduk memainkan HP. Neta terlihat sangat gelisah dan
berkali kali menggerutu dan hal tersebut membuat cowok itu sejenak
berhenti didepan Neta.
“Hei Net….” Sapa cowok itu pada Neta yang sedang memainkan HP nya. Seketika Neta mengangkat mukanya dan menatap cowok itu.
“Eeee Toni yaaa..? Ada apa Ton?” Tanya Neta pada Toni.
Penampilan Toni yang tinggi gagah dan lumayan tampan membuat Neta diam
diam mengaguminya. Toni adalah tipikal cowok idaman Neta. Sebenarnya
mereka berdua adalah teman satu kelas pada waktu kelas X namun Neta sama
sekali belum menaruh kekagumannya pada Toni. Barulah waktu kelas XI
Toni masuk sebagai anggota Paskibra, fisiknya menjadi lebih atletis dan
nampak macho, itulah yang menjadikan Toni sebagai cowok idaman Neta.
“Kok lo duduk duduk sendirian disini? Engga pulang?” Tanya Toni.
“Umm… ini Ton, gue lagi nungguin papaku… tapi masih nanti jam 5 sore,
gila ya gue harus matung 2 jam gini disekolahan…huuuufff..” Neta kembali
memasang wajah cemberutnya.
“Lah… lama amat Net nungguinnya , eh btw kok ga minta Cecil nemenin? Biasanya Cecil kan kemana mana sama elo Net?”
“Asal lo tau ya Ton, ini tu gara gara si Cecil… dia tadi cabut jam
tambahan buat nemuin Miko, cowoknya yang abis pulang dari Bandung, eee
gue deh jadi korban.. biasanya kan gue pulangnya nebeng ama dia…” Neta
nyerocos menumpahkan kekesalannya.
Dalam hati Toni sedikit berpikir, “Oooo jadi Cecil cowoknya anak
kuliahan… wah ini pasti lagi mesra mesraan nih, pasti mereka lagi ML…”
Batin Toni dalam hati, pikiran pikiran mesumnya muncul saat itu juga
begitu mendengar Cecil sedang menemui pacarnya, hal ini memang
dikarenakan Toni sendiri juga sudah tahu tentang kelakuan Cecil dan ia
sendiripun pernah mengalaminya.
“Woiiii… ini patung siapa yang naruh sih ngalang alangin jalan aja!!”
Sentak Neta pada Toni yang heran karena Toni malah bengong saat ia ajak
bicara.
“Eeeee… sorry Net, sorry… heehee” Jawab Toni terbata bata.
“Mikirin apa sih Ton? Kok malah bengong aja..? diajakin ngobrol
juga…hmmm” Tanya Neta dengan nada penasaran. Toni pun memutar otak dan
akhirnya ia menjawab kecurigaan Neta.
“Oh, gini Net rumah gue kan jauh dari sekolah, hampir sejam sendiri gue
dijalan… makanya sama nyokap gue disuruh nge kos, sekalian biar fokus
buat Ujian Nasional…” Jawab Toni dengan yakin. Kemudian Neta langsung
menyambar.
“Jadi lo sekarang ngekos Ton?”
“Iya baru hari ini gue tempatin, kemarin gue udah naruh barang gitu deh,
tapi belum gue tata masih brantakan, makanya gue mikir gimana coba cara
ngerapiinnya…” Jawab Toni dengan mimik muka berpikir, menyembunyikan
pikiran mesumnya.
“Wah asik ya ngekos, deket dari sekolah… bebas lagi, coba aja gue dibolehin ngekos ama nyokap…”
“Hahaha…” Toni tertawa, ia senang Neta tak mencurigai pikiran mesumnya.
“Eh, Ton lo kan lagi beres beres kosan lo tuh? nah gue lagi nganggur
disini… gimana kalo gue bantu bantu lo aja itung itung nunggu
jemputan…??” Sahut Neta yang sepertinya sudah menemukan ide untuk
mengusir kegalauan dalam dirinya itu.
“Heh? Emang gapapa Net? Gue sih sebenernya seneng2 aja tapi tar malah jd ngrepotin elo lagi…”
“Gapapa Ton, gue malah seneng kali gajadi matung sendirian disini…
gimana? mau ya mau ya??” Neta justru meminta diajak ke kosan Toni untuk
menata kamar kosnya.
Dan akhirnya Toni pun setuju, mereka kemudian segera bergegas menuju ke
parkiran motor dan Neta pun membonceng motor Toni menuju kosannya. Kosan
Toni letaknya ada di belakang sekolah, jaraknya hanya lima menit dengan
sekolah mereka. Memang menjelang Ujian Nasional banyak anak anak kelas
XII yang memutuskan untuk ngekos dengan alasan rumah jauh, biar bisa
fokus ujian, dan lain lain. Namun malah sebenarnya yang terjadi adalah
mereka jadi banyak bermain, membolos dan bersenang senang karena merasa
bebas dari pengawasan orang tua.
Sesampainya di kosan, Toni memarkirkan motornya dan setelah itu mereka
berdua disambut oleh Ibu Kos, seorang janda yang ditinggal mati oleh
suaminya umur Ibu Kos sekitar 37 Tahun. Ia sudah 7 tahun ditinggal mati
suaminya karena kecelakaan, oleh mertuanya Ibu Kos dianggap sebagai
penyebab suaminya kecelakaan, maka dari itu anak semata wayangnya kini
diambil alih pengasuhan oleh Neneknya yang merupakan mertua dari Ibu
Kos. Untuk mengusir kesepian hari harinya Ibu Kos menjadikan rumahnya
sebagai Kos-Kosan dimana sekarang dihuni oleh Toni dan 3 orang disbreak
(gadis pabrik) disekitar tempat itu.
Toni merupakan yang termuda dan cowok sendiri diantara para penghuni
kos. Selain dengan menjadikan rumahnya sebagai Kosan, Ibu Kos juga aktif
kegiatan senam dan gym hal itu ia lakukan sebagai bentuk refreshing dan
penghilang stres. Maka tak heran bentuk tubuh Ibu Kos diusianya yang
tergolong setengah tua itu masih saja kencang dan berisi. Buah dadanya
yang membusung itu sebagai tanda kekencangan dan kekenyalan payudara Ibu
Kos. Parasnya yang cantik dan kulitnya yang putih langsat khas
Sundanese membuatnya nampak terlihat muda. Apalagi pada waktu itu Ibu
Kos hanya mengenakan tanktop hitam dan hot pant sehingga semakin
membuatnya jauh dari kata tua.
“Ehhh… dek Toni sudah pulang yaaa… sama siapa ini, eleuh… cantik
pisan….” Tanya Ibu Kos pada Toni dan Neta yang baru saja datang. Neta
pun sedikit tersipu malu mendengar perkataan Ibu Kos tadi.
“Iya bu, eh ini sama temen aku, dia mau bantuin beres beres kamar
sekalian mau ngerjain tugas… boleh kan bu?” Jawab Toni menjelaskan
kedatangan Neta di kosannya.
“Oh ya boleeh dong, kan jadi ada yang ngebantuin kamu dek… ngomong
ngomong namanya siapa atuh?” Ibu Kos bertanya dengan senyum yang manis.
“Oh iyaaa bu, ini namanya Neta… Neta, ini Ibu Kos aku beliau namanya Bu
Ayu..” Toni mencoba saling memperkenalkan mereka berdua dengan sopan.
“Iyaa bu, saya Neta temannya Toni..” Neta kemudian menyalami Ibu Kos dengan senyum yang tak kalah manisnya.
“Halooo... eh btw, kalian ini temenan apa pacaran? Hayooo…” Ibu Kos tersenyum memandangi mereka berdua.
“Ahhhh… Ibu ini apa sih… malah ngeledikin, kita tu temenan ya bu…”
“Temenan apa temenan… hohoho??”
“Ah Ibu ini… udah ah bu, kami masuk dulu ya…” Jawab Toni sekenanya menanggapi Ibu Kos tadi.
Ibu Kos pun langsung berkelakar melihat mereka berdua salah tingkah.
Kemudian mereka berdua langsung bergegas menuju kamar Toni yang letaknya
dibelakang, bersebelahan dengan 3 buah kamar para disbreak itu. Toni
mempersilahkan Neta masuk kedalam kamarnya, sembari meminta maaf karena
keadaan kamarnya yang sangat berantakan. Terlihat hanya kasur saja yang
tertata rapi ditempatnya, buku buku, pakaian, dan tumpukan kardus masih
berserakan dilantai. Neta kemudian masuk dan terkejut melihat keadaan
kamar Toni.
“Ya ampuuuun, perasaan kamarmu jauh dari laut deh Ton, kenapa kok kayak
habis disapu ombak gini….” Neta terheran heran melihat keadaan kamar
Toni yang masih belum tertata dan seperti kapal pecah itu.
“Yeee, namanya juga baru pindahan Net… makanya hari ini misi kita tu
menata kapal yang hancur ini biar bisa berlabuh kembali, hohoho…” dengan
suara sok berat, Toni menirukan gaya bicara seorang bajak laut dengan
menaruh kedua tangannya dipinggang.
Neta pun tertawa, ia langsung menuju ke tumpukan kardus dilantai, ia
memeriksanya dan menemukan puluhan buku diktat pelajaran dan LKS kelas
XII milik Toni. lalu menatanya di meja belajar dan merapikan seluruh
alat tulis yang tadinya berserakan dilantai. Disisi lain, Toni meminta
izin ke Neta untuk ganti baju kekamar mandi. Didalam kamar suhunya cukup
panas, aktivitas Neta membereskan buku buku Toni membuatnya kegerahan,
karena Neta tidak membawa baju ganti jadi ia hanya melepas baju seragam
Osisnya dan kini ia hanya memakai dalaman berupa takntop tipis warna
putih, nampak dua utas tali BH yang menempel dipunggungnya. Rambut
panjangnya yang lurus ia ikat keatas, keringatnya yang menetes
membuatnya tampak begitu seksi. Neta sangat detail sekali dalam
membereskan kamar Toni, ia mengambil sapu dan menyapu lantainya.
Setelah beberapa saat Toni masuk kedalam kamar dan menyaksikan
penampilan Neta yang sedang menyapu lantai. Ia sejenak berpikir, tanpa
ia sadari sebelumnya ternyata Neta sangat manis, kulitnya putih bersih
buah dadanya tidak terlalu besar namun tampak kencang dan proporsional,
apalagi dengan penampilan minimalis seperti itu membuatnya terlihat
lebih seksi.
“Wuihh… kok udah beres gini Net? Jadi ga enak gue sama elo… hehehe” Kata
Toni pada Neta yang sedang menyapu kolong lemari pakaian. Seketika Neta
membalikan badannya kearah Toni yang baru masuk kamar.
“Ehhh… belum seberapa kok Ton, baru meja belajar lo aja yang gue rapiin,
itu pakaian sama lain lain dikardus satunya belum diapa apain…” Kata
Neta sambil menunjuk kearah pakaian Toni yang berada diatas ranjang
kasur dan sebuah kardus berisi jam dinding, senter, dan berbagai barang
lain yang Toni bawa dari rumah.
“Ohhh kalo ini mah gue aja yang beresin Net… lo tinggal nyapu aja ya,
terus tar lo santai deh… oke?” Neta mengangguk ngangguk saja mendengar
perkataan Toni.
Toni langsung menuju keranjang tempat tidurnya, ia mulai melipat lipat
pakaiannya sambil duduk. Ditengah tengah melipat pakaian, poosisi Neta
tepat membelakangi Toni, ia terlihat sedang membersihkan kotoran yang
susah disapu dikolong lemari pakaian. Neta menyapu dengan posisi berdiri
menungging, kepalanya ia arahkan kebawah melihat setiap jengkal kotoran
dikolong lemari. Karena kotoran yang susah untuk dibersihkan, membuat
Neta sedikit kesal dan ia mencoba meraih raih kotoran itu dengan
sapunya, sehingga tak ia sadari membuat bokongnya jadi bergoyang goyang
kekanan dan kekiri. Hal tersebut seketika membuat mata Toni terbelalak,
ia berhenti melipat baju dan tak mau menyia-nyiakan momen indah ini.
Bokong Neta terus bergoyang ke kanan dan ke kiri, bokong sekel itu
terbungkus oleh rok abu abu panjang dan samar samar terlihat jiplakan
celana dalam Neta dari luar. Toni terus menelan ludah, tak ia sangka
sekarang dirinya menjadi begitu konak. Penis didalam celana pendeknya
menjadi mengeras melihat Neta yang seperti menari erotis itu.
Waktu menunjukkan pukul 16.00 WIB, kondisi kamar Toni sudah beres dan
rapi. Meja belajar sudah tertata, pakaian sudah masuk lemari, jam
dinding dan peralatan lain sudah berada ditempatnya begitu juga dengan
lantai kamar sudah bersih disapu Neta. Mereka berdua tampak sedikit
kelelahan namun senang karena kamar Toni sudah tertata rapi. Karena
aktivitas yang cukup melelahkan, merekapun menjadi begitu kehausan, maka
Toni memutuskan untuk keluar sebentar membeli minum dan camilan disalah
satu minimarket dekat Kos.
“Net… gue beliin minum dulu ya, lo tunggu bentar disini…” Kata Toni pada
Neta yang sedang duduk dikursi meja belajar dan asyik memainkan
Blackberry nya itu.
“Oke Toniii… eh, ini aku boleh mainin laptopmu ga? Iseng2 aja sih…”
Pinta Neta sembari menunjuk laptop yang ada di meja belajar Toni.
“Oh boleh dong… santai aja Net bebas kok…” Jawab Toni yang kemudian langsung ngeloyor menuju minimarket.
Neta menghidupkan laptop Toni, ia memeriksa apakah ada game bagus yang
dibisa dimainkan. Namun sejenak Neta terlihat penasaran dengan salah
satu folder yang ada didesktop, folder itu berjudul “Video Motivasi”. Ia
kemudian membuka folder tersebut, dan tak ia sangka sangka folder itu
ternyata berisi ratusan Video Porno dengan judul yang beragam. Sontak
Neta terkejut dengan penemuannya itu, ia sempat mencoba menghalau
pikirannya untuk menonton video itu, namun apa daya rasa penasaran
tingkat tingginya membuat ia menutup pintu kamar dan langsung me-double
klik salah satu file video berjudul “Japan Amateur Get Cum on Her
Pussy”.
Tampak seorang wanita jepang sedang berduaan dengan seorang laki laki
didalam kamar. Mereka berbincang bincang dan kemudian lanjut berciuman
satu sama lain, tangan laki laki tersebut bergerilya didaerah dada
wanita itu dan ia meremas remasnya dari luar baju. Tampak wanita itu
mendesah desah keenakan, tak lama baju wanita itu disingkapkan ketas dan
ternyata ia tak memakai BH, payudaranya yang besar mencuat dari dalam
baju diikiuti oleh puting mancung yang mengeras. Laki laki tersebut
langsung meremas remas dan menghisapi toket tersebut, hal ini membuat
libido Neta naik drastis, ia terus menelan ludah melihat adegan porno
terebut.
Tak lama kemudian Neta meremas remas gundukan payudaranya dari luar
tanktop. Ia remas dari kanan kekiri seirama dengan permainan dalam video
porno yang ia tonton. Kemudian ia mencoba menggerayangi payudaranya
sendiri dari dalam tanktop, ia menyelipkan jarinya kedalam BH dan
memilin milin putingnya yang sedari tadi mengeras . Adegan dalam video
porno semakin panas, laki laki itu menjilati vagina si wanita, dan
menggigiti klitorisnya sehingga membuat wanita itu tampak menikmati.
Neta tak mau kalah, ia langsung menggerakkan tangannya masuk kedalam
rok, setelah ia singkap rok panjang tersebut kini jari jari Neta sudah
leluasa menggosok gosok memeknya dari luar celana dalam, dan terasa
celana dalamnya sudah cukup basah. 5 menit berlalu, nafas Neta semakin
tersengal sengal birahinya pun semakin meninggi.
Tengah keenakan menggosok memeknya, tanpa Neta sadari Toni sudah berada
dibelakangnya. Toni sudah datang, Toni terdiam melihat aksi temannya
itu, libidonya yang sempat turun ketika keluar membeli minuman tadi kini
menjadi naik 3 kali lipat. Karena letak meja belajar tersebut berada di
samping ranjang, Toni langsung menuju ranjangnya tanpa maksud
mengagetkan Neta. Ternyata Neta sedari tadi lupa mengunci pintu, pintu
tersebut hanya mengenap sedikit sehingga ketika Toni masuk sama sekali
tidak terdengar suara pintu terbuka.
Melihat Toni duduk diranjang sebelahnya itu Neta sontak terkejut bukan
kepalang, ia lalu menghentikan aktivitasnya dan segera membenahi roknya
yang tersingkap keatas tadi. Mukanya memerah ia tak tahu harus berkata
apalagi pada Toni yang duduk disebelahnya menatapi wajahnya itu. Dalam
keheningan yang sesaat, Toni mulai membuka percakapan diantara mereka
berdua.
“Ini Net, gue beliin Cola dingin… diminum yuk… ” Toni terlihat tenang.
Ia membukakan tutup botol Coca Cola dan memberikannya pada Neta. Sembari
tertunduk Neta menerima botol yang diberikan Toni, ia merasa malu
semalu malunya pada Toni dan ia hanya bisa terdiam menunduk tanpa berani
menatap wajah Toni. Neta selama ini dikenal sebagai cewek baik baik, ia
memang pernah sesekali digrepe seorang laki laki namun itu juga hanya
oleh mantan pacarnya waktu kelas XI lalu, dan itupun Neta tidak mau
keterusan sehingga ia memutuskan untuk putus dengan pacarnya tersebut.
Neta meminum botol cola dingin itu perlahan. Melihat Neta sedang
menenggak minumannya, Toni justru berjalan menuju kepintu kamar dan
menguncinya dari dalam, dan kembali lagi duduk diranjang.
“Sudah Neta… ga usah malu sama aku, tenang aja, sini duduk samping aku…”
Kata Toni pada Neta sembari menepuk nepukan tangannya kekasur. Kemudian
Neta dengan masih tertunduk mengiyai permintaan Toni tadi.
“Maaf ya Ton, gue udah lancang dikamar lo.. tadi gue ga senga….” Tanpa
menyelesaikan ucapannya, mulut Neta sudah di stop oleh jari telunjuk
Toni agar berhenti bicara.
“Sssst… Neta… kamu itu kalo dilihat dari dekat gini cantik yaaa… begitu
beruntungnya cowok yang bisa macarin kamu…” Kata Toni dengan nada
berwibawa dan senyum yang mengembang.
Title : Cinta Bersemi di Kos Baru
Description : Banyak orang bilang masa SMA adalah masa yang paling indah dalam kehidupan usia muda. Semua pengalaman baru dan keisengan seringkali munc...
Rating : 5